BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 11 April 2010

CAH AYUUU

WONG GAGAHE

Salju

Publik musik tanah air kembali dikejutkan dengan tertangkapnya Sammy, vokalis Kerispatih yang kedapatan menggunakan sabu–sabu pada Selasa (04/02) dini hari lalu menimbulkan rasa prihatin yang mendalam,terutama dari kalangan insan pelaku musik itu sendiri.

Bagaimanapun apa yang terjadi dengan Sammy menambah daftar hitam musisi negeri ini yang terjerat pada barang–barang haram psikotropika. Selain itu membuat eksistensi Kerispatih sebagai grup papan atas negeri ini dipertanyakan.


Hal ini yang membuat Herman, vokalis Salju Band, saat ditemui di Resto Sate Senayan Menteng Jakpus, Kamis (04/02), mengungkapkan rasa keprihatinannya. Sebagai sesama vokalis, ia sangat menyayangkan sekali dengan apa yang terjadi dengan Sammy. Bagaimanapun pencapaian Sammy dan Kerispatih sampai saat ini tidak semudah membalikkan tangan sepertinya runtuh dalam sekejap.


"Saya pribadi merasakan apa yang sedang dihadapi Sammy saat ini merupakan masa–masa yang berat buat dia. Kami hanya bisa mendoakan agar permasalahan dia dapat selesai dengan cepat," tuturnya.


Dan kejadian seperti itu juga menjadi pelajaran tersendiri bagi Salju yang tengah merentas jalan popularitas. Jangan sampai mereka terjerembab dalam persoalan yang sama. Untuk itu Salju mencoba mengantisipasi sejak awal.


"Mungkin bagi kami, sedikit 'nakal' dalam taraf yang wajar masih dapat dimaklumi. Dan kami mencoba mengembalikan hal–hal seperti itu kepada individu masing–masing karena itu sebenarnya satu pilihan dalam hidup. Dan kami sedini mungkin menjauh dari hal seperti itu, bukan mengurangi," pungkasnya.


Dan di kesempatan kedua ini setelah album debut mereka, KASIH, yang dapat diterima dengan baik oleh para Kabut Salju - sebutan fans Salju, album MIYABI diklaim mereka sebagai bentuk eksploitasi bermusik Salju yang lebih matang dari sebelumnya.


"Berkat pengalaman yang lalu, kami merasa album ini jauh lebih eksploratif dan berani. Tapi memang tidak ada perubahan besar dari album pertama ke album kedua, hanya saja kalau di album pertama tema patah hati dan sedih-sedih lebih banyak, untuk yang sekarang kami ingin mengajak bersenang-senang walau masih ada lagu yang bertema patah hati," jelas Herman sang vokalis, otak dari semua musikalitas Salju, saat ditemui di Resto Sate Senayan, Menteng, Jakpus, Kamis (4/2).


Untuk album kedua ini, Salju tetap setia dengan formasi Herman (vokal), Rudy (gitar), Ady (bass), dan Andy (drum). Formasi ini merupakan formasi terpaten Salju sejak berdiri pada 1 Januari 2006 silam dengan beberapa bongkar pasang personil terutama di sektor frontman alias vokal.


Di album MIYABI ini, Salju menyodorkan 10 track dengan single hit Musim Yang Bahagia. Selain itu masih ada beberapa nomor menarik lainnya yang patut disimak, seperti Permaisuri, Auriel, dan Rindu.


"Musik kami tetap pop, soal pop yang gimana-gimana terserah pada penilaian masyarakat karena memang dari sejak awal berdiri musik kami seperti ini bukan karena mengikuti trend. Dan untuk album kedua ini kami sama sekali tidak memasang target, tapi maunya lebih baik dari yang pertama," pungkas Herman.

The rock indonesia

[sunting] Awal mula
Awal pembentukan The Rock yaitu ketika Ahmad Dhani sedang merekam albumnya di salah satu studio di Australia, dan bertemu dengan anggota Fire Shark.[2] Ide berkolaborasi membentuk The Rock bermula dari perbincangan antara Dhani dengan gitaris Fire Shark, Clancy Alexander Tucker.[2] Karena baik Dhani maupun Fire Shark sama-sama ingin bermain di luar negeri (go international), mereka membentuk The Rock.[2] Namun, Dhani tidak meninggalkan Dewa 19 dan Fire Shark tidak bubar.[2]

[sunting] Master Mister Ahmad Dhani I
Album pertama The Rock, Master Mister Ahmad Dhani I, dirilis pada tanggal 30 Agustus 2007.[1] Album ini berisikan 3 lagu baru yaitu "Munajat Cinta", "Kamu-kamulah Surgaku", dan "Aku Bukan Siapa-Siapa". Sedangkan lagu lainnya merupakan aransemen ulang (remix) lagu-lagu lama ciptaan Ahmad Dhani dari Dewa 19, Ahmad Band, dan lagu yang pernah dinyanyikan oleh Ari Lasso, "Rahasia Perempuan". Sebagian dari lagu yang ada di album ini beraliran rock tetapi ada juga aransemen ulang beraliran swing. Singel dari album ini adalah "Munajat Cinta" serta "Kamu-Kamulah Surgaku". Di antara keduanya, lagu "Munajat Cinta" menjadi hits.

Menurut Dhani, album ini masih menempatkan Dhani sebagai "pemimpin" The Rock, sementara yang lain hanya mengikuti.[1] Menurut Dhani, mereka belum berkolaborasi karena belum memungkinkan.[1] Fire Shark merupakan band underground yang beraliran hard core, sedangkan Dewa 19 beraliran poprock.[1] Dhani menambahkan, musik Fire Shark lebih maju dibandingkan Dewa 19, sehingga sulit bagi Dhani untuk mengikuti mereka.[1] Jadi, sementara ini, Fire Shark mengikuti genre musik Dhani dalam The Rock. Kolaborasi dalam arti membuat musik dan liriknya baru akan dibuat di album kedua The Rock.[1]

The Rock pertama kali tampil di Cafe The Rock di Kemang, Jakarta Selatan.[1] Setelah itu, The Rock mengadakan konser di 10 kota, yaitu Tasikmalaya pada tanggal 19 Agustus, Bogor (22/8), Bandung (25/8), Jakarta (26/8), Solo (29/8), Semarang (31/8), Jogjakarta (1/9), Malang (5/9), Surabaya (7/9), dan di Denpasar (8/9).[2] Konser-konser tersebut disponsori oleh Marlboro, salah satu produsen rokok.[2]

Pada tahun 2008 The Rock meluncurkan single-nya berjudul Kenyataan Dalam Dunia Fantasi yang dinyanyikan duet dengan band Koil. Single tersebut dikemas dalam album kompilasi karya artis-artis Republik Cinta Management, dengan bertajuk The Best of Republik Cinta Vol. 1.

Statim

Statim Buntuti ST 12.
JAKARTA-Kesuksesan dan keberuntungan biasanya datang bergandengan. Sehebat apapun sebuah produk, termasuk poduk musik, tidak akan berarti apa-apa jika tidak disertai keberuntungan.

Pengamat musik Bens Leo mengomentari band pendatang baru Statim di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut dia, meski Statim yang diperkuat dan dilahirkan oleh orang-orang yang membesarkan ST 12, bukan berarti kesuksesan seketika menyertai mereka. Bahkan ketika musikalitas mereka lebih matang dari ST 12 sekalipun.

Personel Statim yang terdiri atas Openg (drum), Ardi (gitar), dan Widhy (vokal) menyadari hal itu. Untuk itulah, menyadari bahwa kesuksesan adalah sesuatu yang nyaris tidak dapat ditebak, mereka bekerja segiat mungkin untuk menciptakan sendiri kesuksesannya.

Paling tidak, dengan menghadirkan Pepep, drummer sekaligus motor kreativitas ST 12, Statim dapat membuntuti jejak kesuksesan grup band asal Bandung itu.

Urusan musik yang bertulang pada warna pop melayu dengan kesederhanaan aransemen, plus dukungan lirik yang ringan, menjadi senjata utama Statim yang merilis album Imaji dengan single hit ”Jika Kau Ingin Tahu”.

”Sebagaimana ST 12, kami menghadirkan lagu yang terdiri atas lirik dan musik dengan sama ringannya,” kata Openg yang menganggap ST 12 sebagai mentor Statim.

Hello

Begitu maunya anak-anak band yang merasa mewakili kota Gudeg, Jogjakarta. Menyanyi tidak hanya untuk dinikmati sendiri, tapi untuk berbagi. Berbagi cerita, berbagi ceria, berbagi kasih, berbagi cinta, berbagi kisah manis, juga berbagi kisah yang dramatik.

HELLO, secara personil sudah melalui proses yang panjang dan berliku. Sebelum tergabung dalam HELLO, mereka adalah bagaikan tulang-tulang yang berserakan dari satu grup band ke grup lainnya. Termasuk sang vokalis, yang rajin mengikuti ajang ferstival menyanyi, mulai dari tingkat RT, sampai yang dianggap paling bergengsi yaitu mengikuti ajang pencarian bakat disalah satu stasiun televisi nasional dan WIDI adalah juara di ajang yang fenomenal itu. Mereka adalah WIDI (vokalis), GAVET (Keybordist), GANI (Gitaris), PRIMA (Bassis), dan DEDY (drummer).

Di sebuah kota yang bernama Jogjakarta. Nama HELLO resmi diabadikan sebagai nama grup pada tanggal19 bulan Desember tahun 2007. Alasan memberi nama HELLO, karena kalimat itu terasa begitu familiar, sederhana, gampang diingat dan ditulis. HELLO juga berarti sapaan yang akrab dan hangat. Diharapkan kehadiran HELLO langsung bisa memberikan keakraban dan kehangatan di rimba raya musik Indonesia. Untuk itu, HELLO pun tidak sungkan-sungkan memakai motto: MENYANYI UNTUK BERBAGI. Begitu nama didapat, langsung membuat demo dan akhirnya bertemu dengan management Positive Art dan tahun 2008 langsung merilis album perdana dibawah Nagaswara.

Hijau daun

Hijau daun Band, inilah satu lagi band Indonesia asal Propinsi Lampung. Setelah Kangen Band mengukir sukses di blantika musik Indonesia, kini Hijau Daun Band mencoba meraih mimpi yang sama, yaitu kesuksesan. Hijau Daun Band kali ini mengeluarkan 10 lagu terbaru Hijau Daun antara lain Suara (Ku Berharap), Cobalah, Sampai Kau Bicara, Selalu Bgitu, Dunia Lain, De Ja Vu, Ikuti Cahaya, Lihatlah, Jatuh, dan Dewi.



Kali ini band hijau daun, boleh dikatakan mampu menembus persaingan musik di Indonesia. DI album yang berjudul Ikuti Cahaya ini, Hijau daun mengandalkan lagu Suaraku (Berharap) untuk mengawali musik di album terbaru Hijau daun. Meskipun lagu lagu yang lain juga tidak kalah menarik dan bagus untuk di dengar. Grup band asal Lampung yang terdiri dari lima personel, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), dan Richan (bas),ini mengawali karir bermusik secara profesional melalui BMG di bulan april 2008. Dengan mengambil nama Hijau daun yang sama juga dengan klorofil.